BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(
النظرية دراسة )
2.1 Prestasi
Mata Pelajaran Matematika) (الانجاز في مادة الرياضية
2.1.1
Pengertian Prestasi (تعريف الانجاز)
Kata Prestasi
berasal dari bahasa Belanda yaitu ”Presesatie” yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”Prestasi” yang berarti hasil
usaha.
Sedangkan
menurut Mas’ud Hasan Abdul Qohar (1983:56) berpendapat Prestasi adalah apa yang
telah diciptakan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja.
Dari pendapat
di atas, penulis dapat simpulkan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang telah
diraih seseorang, bagaimanapun keadaannya dan didapatkan dengan adanya usaha
terlebih dahulu.
Adapun prestasi
yang dimaksud dalam tulisan ini adalah prestasi mata pelajaran matematika yang akan
dikorelasikan dengan prestasi mata pelajaran bahasa Arab siswa Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Darul ‘Ilmi Bandar Lampung. Data tersebut diperoleh dari hasil
Ujian Akhir Semester 2013/2014, dan yang akan menjadi bahan penelitian penulis.
2.1.2
Pengertian Pelajaran Matematika( (تعريف المادة الرياضية
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “Pelajaran” diartikan “yang dipelajari atau
yang diajarkan”. Jadi Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari
disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sampai jenjang perguruan
tinggi. Selain itu matematika sangat membantu dan dibutuhkan pada bidang studi
atau ilmu-ilmu yang lain.
Menurut Hudoyo
(1988:3) pelajaran Matematika berkaitan dengan konsep konsep abstrak, sehingga
pemahamannya membutuhkan daya nalar yang tinggi, dibutuhkan ketekunan, keuletan,
perhatian dan motivasi yang tinggi untuk dapat memahami materi pelajaran matematika.
Sedangkan menurut (Sumarmo, 2002:2) pelajaran matematika berkaitan dengan
penalaran yang bersifat deduktif, materi matematika bersifat berjenjang dan
terstruktur.
Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan
bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logis. Matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan
dengan cermat, jelas, dan akurat.
Sementara Reys, dkk. (1984) mengatakan bahwa matematika
adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu
seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka disimpulkan bahwa
ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang
didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif. Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Matematika memberikan kemudahan
kepada kita melalui pemberian simbol akan makna sesuatu, sehingga apa yang
sulit menjadi mudah dipahami.
Mengapa
matematika dalam bahasa Arab di katakan Riyadhiyah yang mempunyai
kesamaan dengan kalimat Riyadhoh yang berarti olah raga, karena ilmu matematika
mengajak untuk berfikir akurat melalui analisis data dengan simbol simbol yang
ada pada ilmu matematika“(Riadhiyah)” sehingga mampu mengolah fikiran
menjadi lebih jenius dalam berfikir. Sama halnya seperti Olah Raga “(Riyadhah)”
yang mampu menjadikan raga menjadi bugar dan sehat.
Pengertian
“Mata Pelajaran Matematika” dalam judul penelitian ini secara khusus lebih
merujuk pada hubungan dengan mata pelajaran bahasa Arab. Karena mengingat
pendapat salah satu dari para ahli mengatakan bahwa matematika sangat membantu
dan dibutuhkan pada bidang studi atau ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu
penulis ingin mengkaji apakah terdapat hubungan fungsional antara Pembelajaran
matematika dengan pembelajaran bahasa Arab .
2.1.3
Pembelajaran Matematika (تعليم الرياضية)
Pengertian
pembelajaran matematika menurut Tim MKPBM (200: 8-9)
terbagi dua macam:
1. Pengertian pembelajaran matematika secara sempit, yaitu
proses pembelajaran dalam lingkup persekolahan, sehingga terjadi proses
sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumber atau
fasilitas, dan teman sesama siswa.
2. Pengertian pembelajaran matematika
secara luas, yaitu upaya penataan lingkungan
yang memberi nuansa agar program belajar Matematika tumbuh dan berkembang
secara optimal.
Nickson
(Jajang, 2005:5) berpendapat bahwa pembelajaran matematika adalah pemberian bantuan
kepada siswa untuk membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika
dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi (arahan terbimbing)
sehingga konsep atau prinsip itu terbangun. Pendapat tersebut menandakan bahwa
guru dituntut untuk dapat mengaktifkan siswanya selama pembelajaran
berlangsung. Dari beberapa pendapat tentang
pengertian pembelajaran matematika, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
merupakan serangkaian aktivitas guru dalam memberikan pengajaran terhadap siswa
untuk membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip Matematika dengan kemampuan
sendiri melalui proses internalisasi, sehingga dapat meningkatkan kompetensi
dasar dan kemampuan siswa.
2.1.4 Indikator Pembelajaran Matematika (دعائم التعليم الرياضية)
Indikator pembelajaran Matematika semester ganjil siswa kelas IX SMPIT
Daarul ‘Ilmi Bandar Lampung, yaitu:
1. Kemampuan yang berkaitan dengan matematika
dapat digunakan dalam memecahkan masalah
matematika, pelajaran lain, ataupun masalah yang barkaitan dengan kehidupan
nyata.
2. Kemampuan
menggunakan matematika sebagai alat komunikasi.
3. Kemampuan menggunakan matematika
sebagai cara bernalar yang dapat
dialih gunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis,
berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam
memandang dan menyelesaikan suatu masalah.
2.2 Pengertian Bahasa Arab (تعريف اللغة العربية)
A.
Bahasa
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Bahasa” diartikan :
1.
Sistem
lambang bunyi, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
2.
Percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku
yang baik; sopan santun: baik budinya.
Menurut Ibnu
Mandzur dalam Lisan Al- Arab ,mendefinisikan dengan :
انها أصوات
يعبر بها كل قوم عن أغرضهم
“Bahasa adalah
berbagai bunyi yang digunakan masyarakat untuk mengungkapkan atau tujuan mereka”(lisanul
‘Arab,15:250)
Definisi bahasa
diungkapkan oleh Syamsuddin (1986 : 2), beliau memberi dua pengertian bahasa.
Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan,
keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan
dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik
maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas
dari budi kemanusiaan.
B.
Arab
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia(KBBI), kata “Arab” diartikan:
1. Nama Bangsa di Jazirah Arab dan Timur Tengah;
2. Bahasa Semit yg digunakan Bangsa Arab (Saudi Arabia,
Suriah, Yordania, Irak, Mesir, dsb);
Kata Arab (‘ain, ra, dan ba) artinya lurus, jelas, dan tepat. Pengertian ini dapat kita rujuk kepada ayat al-Quran. Misalnya dalam
Surah Az-Zumar : 28
$ºR#uäöè%
$Î/ttã uöxî
Ï 8luqÏã
öNßg¯=yè©9 tbqà)Gt
Artinya:
“Quran yang “’Arab” yang tidak ada kebengkokan di dalamnya supaya mereka
bertaqwa”( Q. S. Az-Zumar, 39: 28).
Kemudian dengan ayat 37 Surah Ar-Ra’d
y7Ï9ºxx.ur çm»oYø9tRr&
$¸Jõ3ãm $wÎ/{tã
4 ÈûÈõs9ur |M÷èt7¨?$#
Nèduä!#uq÷dr& $tBy÷èt/
x8uä!%y` z`ÏB
ÉOù=Ïèø9$# $tB
y7s9 z`ÏB
«!$# `ÏB
<cÍ<ur wur
5X#ur
Artinya
:“Dan demikianlah, Kami telah menurunkan al-Quran itu sebagai hukum (peraturan)
yang ‘arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang
pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara
bagimu terhadap (siksa) Allah. (Q. S. ar-Ra’d, 13: 37).
C. Bahasa
Arab
Menurut syaikh Mustafa al-Gulayayniy:
اللغة
العربية هي الكلمات التى يعبر بها العرب عن أغراضهم
“Bahasa Arab adalah kalimat yang di pergunakan
bangsa Arab dalam mengutarakan maksud atau tujuan mereka”.
Berbicara
tentang bahasa Arab yang merupakan bahasa diturunkannya
Al-Qur’an.
Hal ini ditunjukan dalam firman Allah SWT :
$¯RÎ) çm»oYø9tRr& $ºRºuäöè% $wÎ/ttã öNä3¯=yè©9 cqè=É)÷ès?
Artinya : “Sesungguhnya kami telah menurunkan Quran dengan bahasa
Arab agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf 12: 2)
Dari ayat diatas dapat difahami bahwa Allah telah
menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab, agar kita semua bisa memahami dan
mudah mempelajari kandungan Al-Qur’an. Pada lafadz “ta’qiluun” mempunyai arti “memahami”, berarti manusia jika ingin memahami
sesuatu pasti membutuhkan akal dan pemikiran, dan mengajak berfikir untuk memahami sesuatu tersebut, sama
halnya dengan matematika yang istilah bahasa Arabnya adalah “Riadhiyah” tersebut meliki makna
mengajak untuk berfikir akurat melalui analisis data dengan simbol simbol untuk
mencapai tujuan yang dimaksut.
2.2.1
Pembagian Bahasa Arab (تقسيم اللغة العربية)
Bahasa dapat
dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu bahasa alami dan bahasa buatan.
a.
Bahasa
alami adalah bahasa sehari-hari yang bisa digunakan untuk menyatakan sesuatu
yang tumbuh atas dasar pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa alami bisa dibagi
menjadi bahasa isyarat dan bahasa biasa.
Bahasa isyarat dapat berlaku umum dapat pula berlaku khusus, bahasa
isyarat yang berlaku umum terlihat seperti mengangguk yang mengandung makna
setuju.
b.
Bahasa
buatan disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan akal pikiran untuk
maksud tertentu. Kata dalam bahasa buatan disebut “istilah” sedangkan arti yang
di kandung “istilah” itu disebut “kosep”.
Sementara itu
untuk bahasa Arab sendiri terbagi menjadi tiga yaitu bahasa Arab fushah,
bahasa Arab ‘amiah, bahasa Arab jahiliah.
a.
Bahasa
Arab fushah adalah bahasa Arab yang baik dan tersusun sesuai kaidah
bahasa Arab dengan benar seperti yang ada dalam Al-Quran dan Hadist atau yang
dipelajari didunia pendidikan pada umumnya .
b.
Bahasa
Arab ‘amiah yaitu bahasa pasaran yang sering di gunakan oleh orang-orang
arab pada umumnya berdasarkan kabilah, suku, atau ras tertentu. Layaknya
penduduk penduduk Indonesia seperti bahasa Jawa, Sunda, Lampung, dll.
c.
Bahasa
Arab jahiliah yaitu bahasa Arab yang sering di pergunakan oleh para penyair Arab untuk
menulis syair- syair Arab.
Tabel 2.2.1
Tabel contoh bahasa Arab fushah,‘amiah dan jahiliah
Bahasa Arab fushah
|
كيف حالك ؟
Bagaimana
kabarmu?
|
ماذا تريد؟
Apa yang kamu inginkan?
|
Bahasa Arab ‘amiah
|
استبغى انت؟
Apa yang kamu inginkan?
|
فين تبغى
تروح؟
Mau pergi
kemana?
|
Bahasa Arab jahiliah
|
سئمت
تكالفالحياة ومن يعش - ثمانين حولا
لاأبالك يسأم
Aku telah
bosan atas beban-beban hidup, dan lebih membosankan lagi bagi seseorang yang
hidup selama 80 tahun tanpa seorang ayah
|
2.2.2 Pembelajaran Bahasa Arab (تعليم اللغة العربية)
Dalam pembelajaran bahasa Arab kita harus mengetahui
problematikanya, karena bahasa Arab yang dipelajari bukanlah bahasa ibu, tetapi
sebagai bahasa asing. Yang dimaksud dengan bahasa ibu adalah bahasa yang
dipakai waktu seseorang mulai belajar berbicara, seperti bahasa-bahasa daerah
bagi orang Indonesia atau bahasa Indonesia. Bahasa Arab juga bukan bahasa kedua seperti bahasa
Inggris bagi orang Malayasia.
Berikut uraian beberapa problematika linguistik dalam
pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing :
1.
Tata Bunyi
Ditinjau dari tata bunyi, banyak perbedaan yang perlu
mendapat perhatian dalam pembelajaran bahasa Arab, dalam arti bahasa Arab dan
bahasa Indonesia. Pengertian bunyi disini bukanlah huruf, tetapi huruf itu
memamg melambangkan bunyi. Misalnya; dalam bahasa Arab tidak ada bunyi “P, G,
dan NG”, sehingga orang Arab tidak dapat mengucapkan bunyi “P” tetapi berubah
menjadi “B”, sebagaimana contoh dalam tabel berikut:
Tabel 2.2 Cara ejaan bahasa Arab
Penulisan Indonesia
|
Penulisan Arab
|
translit
|
Ket.
|
Lampung
|
لامبونج
|
Lambunj
|
P menjadi B
|
Palembang
|
بالمبانج
|
Balimbanj
|
P menjadi B
|
2.
Kosa Kata
Dalam bahasa Arab banyak dari segi sharaf (morfologi)
yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Ini tentu menjadi masalah bagi
orang yang belajar bahasa Arab, selain itu juga ada perubahan-perubahan bentuk fi’il,
isim fa’il, isim maf’ul, bentuk mufrad, mutsanna, dan jama’. Namun demikian
ada faktor yang menguntungkan para pelajar bahasa Arab di Indonesia dari segi
kosa kata, karena sudah begitu banyak kata-kata Arab yang masuk kosa kata bahasa
Indonesia atau bahkan bahasa Daerah, seperti kata “Ba’da, musyawarah,
majlis, mushalla, dan sebagainya. Hanya saja terkadang ada pergeseran makna
atau perubahan bunyi dan pengucapannya.
3.
Tata Kalimat
Problema mengenai tata kalimat yang terpenting adalah
mengenai i’rab, yaitu yang dalam bahasa Arab disebut ilmu nahwu yakni
ilmu menyusun kalimat. Pemahaman tentang i’rab sangatlah penting karena
merupakan pemahaman yang benar. Sedangkan tanda i’rab akan membantu kita
untuk membaca dan memahami kalimat dengan benar. Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Arab
mempunyai dua bentuk kalimat; jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.
4.
Tulisan
Tulisan Arab mempunyai ciri dan bentuk tersendiri.
Kalau tulisan latin ditulis dari kiri ke kanan, sedangkan tulisan Arab
ditulis dari kanan ke kiri. Ini merupakan masalah tersendiri bagi pembelajaran
bahasa Arab. Huruf-huruf Arab berubah-ubah menurut letaknya dalam kata, yakni
diawal, ditengah, diakhir, dan berdiri sendiri. Hal ini akan menimbulkan
perbedaan dalam ungkapan, istilah-istilah dan nama-nama benda.
2.2.3
Indikator Pembelajaran Bahasa Arab (عوامل
التعليم اللغة العربية)
Indikator
pembelajaran bahasa Arab semester ganjil siswa kelas IX SMPIT Daarul ‘Ilmi
Bandar Lampung, yaitu:
a.
Melafalkan
kosa kata dan kalimat dengan baik dan benar
b.
Mengucapkan
mufradat dengan tepat dalam berbagai kalimat
c.
Mendemonstrasikan
materi hiwar dengan tepat
d.
Membedakan
jenis mudzakar dan muanats dalam berbagi kalimat
2.3 Kerangka
Pemikiran ( الفكرية هيكل)
Kemampuan
berbahasa memungkinkan manusia untuk terus menerus memikirkan sesuatu yang dari
pemikirannya itu dapat melahirkan ilmu. Bahasa disebut sebagai sarana berfikir
ilmiah karena memiliki peranan yang amat luas. Ia menjadi sarana komunikasi dan
sekaligus simbolik.
Adapun matematika merupakan penyampaian makna melalui simbol atau
lambang. Matematika mengembangkan bahasa numeric (yang berkaitan dengan angka)
yang menafikan unsur emosi, kabur dan majemuk seperti yang terdapat dalam
bahasa. Melalui unsur ini, manusia dapat melakukan pengukuran secara kuantitatif
yang ini tidak diperoleh dalam bahasa yang selalu memberi kemungkinan
menggunakan perasaan yang bersifat kualitatif (mutu). Matematika
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,
jelas, dan akurat, representasinya
dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada
mengenai bunyi. Sementara Reys, dkk. (1984) mengatakan bahwa matematika adalah
telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni,
suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pendapat para ahli, maka disimpulkan
bahwa ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang
didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif. Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Matematika memberikan kemudahan
kepada kita melalui pemberian simbol akan makna sesuatu, sehingga apa yang sulit
menjadi mudah dipahami.
Matematika
merupakan penyampaian makna melalui simbol atau lambang dari pernyataan yang
ingin kita sampaikan, misalnya kita akan mengatakan “dua kali lebih besar”,
bunyi kalimat ini dalam matematika menjadi sebuah simbol yang berbentuk “2x
>”. Sedangkan bahasa merupakan lambang dimana rangkaian bunyi ini
membentuk suatu arti tertentu yang ingin kita sampaikan, umpamanya saja gunung
atau seekor burung merpati, perkataan gunung atau burung merpati sebenarnya
merupakan lambang yang kita berikan kepada dua objek tersebut, bagi kita obyek
tersebut kita lambangkan dengan bunyi “gunung” dalam bahasa Indonesia,
sedangkan bahasa lain dilambangkan “mountain” dalam bahasa Inggris dan
dilambangkan “jabal” dalam bahasa Arab. Contoh lain misal tinggi gunung
itu 3000 meter di atas permukaan laut, dalam bahasa Inggris “the hight of
mountain is 3000m above sea level”, dan dalam bahasa Arab “Al jabalu
a’la minal bahri stalastatu alfin mitran”, dalam simbol matematika tersebut dapat dituliskan, t = tinggi gunung
di atas permukaan laut maka t = 3000m.
Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan
bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan
dengan cermat, jelas, dan akurat,
representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai
ide dari pada mengenai bunyi.
2.4 HIPOTESIS (التحليل)
2.4.1 Hipotesis Umum (التحليل العام)
Berdasarkan hasil dari rumusan masalah di atas, maka
penulis memberi sebuah hipotesis sebagai jawaban yang bersifat sementara
sebagai berikut :
1. Terdapat
hubungan prestasi mata pelajaran matematika terhadap mata pelajaran bahasa Arab
kelas IX SMP IT Darul ‘Ilmi.
2. Seberapa
besar hubungan antara mata pelajaran matematika dengan mata pelajaran bahasa
Arab kelas IX SMP IT Daarul ‘Ilmi.
2.4.2 Hipotesis
Penelitian (التحليل التفذي)
Untuk menguji
hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan analisa Statistik, maka
hipotesis umum dijabarkan menjadi hipotesis nol (
) dan hipotesis
alternatif (
)
: Tidak ada hubungan / pengaruh antara mata
pelajaran matematika dengan mata pelajaran bahasa Arab kelas IX
: Ada hubungan / pengaruh antara mata
pelajaran matematika dan mata pelajaran bahasa Arab kelas IX
MAAF KALU MASIH BELUM BAGUS
ReplyDelete