welcome

WELCOME TO PARA PENCARI ILMU.SITUS INI BERISI TENTANG; ILMU PENGETAHUAN, MAKALAH ILMIAH, ILMU TAJWID, KEISLAMAN, DLL.

Wednesday, March 9, 2016

CONTOH SKRIPSI BAHASA ARAB BAB II TINJAUAN PUSTAKA ( النظرية دراسة ) HUBUNGAN ANTARA PRESTASI MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS IX SMP ISLAM TERPADU DARUL ‘ILMI KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
( النظرية دراسة )


2.1 Prestasi Mata Pelajaran Matematika)  (الانجاز في مادة الرياضية
2.1.1 Pengertian Prestasi  (تعريف الانجاز)
Kata Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu ”Presesatie” yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”Prestasi” yang berarti hasil usaha.

Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Qohar (1983:56) berpendapat Prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Dari pendapat di atas, penulis dapat simpulkan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang telah diraih seseorang, bagaimanapun keadaannya dan didapatkan dengan adanya usaha terlebih dahulu.  

Adapun prestasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah prestasi mata pelajaran matematika yang akan dikorelasikan dengan prestasi mata pelajaran bahasa Arab siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Darul ‘Ilmi Bandar Lampung. Data tersebut diperoleh dari hasil Ujian Akhir Semester 2013/2014, dan yang akan menjadi bahan  penelitian penulis.

2.1.2 Pengertian Pelajaran Matematika(  (تعريف المادة الرياضية
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “Pelajaran” diartikan “yang dipelajari atau yang diajarkan”. Jadi Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sampai jenjang perguruan tinggi. Selain itu matematika sangat membantu dan dibutuhkan pada bidang studi atau ilmu-ilmu yang lain.

Menurut Hudoyo (1988:3) pelajaran Matematika berkaitan dengan konsep konsep abstrak, sehingga pemahamannya membutuhkan daya nalar yang tinggi, dibutuhkan ketekunan, keuletan, perhatian dan motivasi yang tinggi untuk dapat memahami materi pelajaran matematika. Sedangkan menurut (Sumarmo, 2002:2) pelajaran matematika berkaitan dengan penalaran yang bersifat deduktif, materi matematika bersifat berjenjang dan terstruktur.

Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis. Matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,  jelas, dan akurat.
Sementara Reys, dkk. (1984) mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif. Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Matematika memberikan kemudahan kepada kita melalui pemberian simbol akan makna sesuatu, sehingga apa yang sulit menjadi mudah dipahami.
Mengapa matematika dalam bahasa Arab di katakan Riyadhiyah yang mempunyai kesamaan dengan kalimat Riyadhoh yang berarti olah raga, karena ilmu matematika mengajak untuk berfikir akurat melalui analisis data dengan simbol simbol yang ada pada ilmu matematika“(Riadhiyah)” sehingga mampu mengolah fikiran menjadi lebih jenius dalam berfikir. Sama halnya seperti Olah Raga “(Riyadhah)” yang mampu menjadikan raga menjadi bugar dan sehat.

Pengertian “Mata Pelajaran Matematika” dalam judul penelitian ini secara khusus lebih merujuk pada hubungan dengan mata pelajaran bahasa Arab. Karena mengingat pendapat salah satu dari para ahli mengatakan bahwa matematika sangat membantu dan dibutuhkan pada bidang studi atau ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji apakah terdapat hubungan fungsional antara Pembelajaran matematika dengan pembelajaran bahasa Arab .











2.1.3 Pembelajaran Matematika (تعليم الرياضية)
Pengertian pembelajaran matematika menurut Tim MKPBM (200: 8-9) terbagi dua macam:
    1. Pengertian pembelajaran matematika secara sempit, yaitu proses pembelajaran dalam lingkup persekolahan, sehingga terjadi proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumber atau fasilitas, dan teman sesama siswa.
2. Pengertian pembelajaran matematika secara luas, yaitu upaya penataan   lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar Matematika tumbuh dan berkembang secara optimal.

Nickson (Jajang, 2005:5) berpendapat bahwa pembelajaran matematika adalah pemberian bantuan kepada siswa untuk membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi (arahan terbimbing) sehingga konsep atau prinsip itu terbangun. Pendapat tersebut menandakan bahwa guru dituntut untuk dapat mengaktifkan siswanya selama pembelajaran berlangsung. Dari beberapa pendapat tentang pengertian pembelajaran matematika, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan serangkaian aktivitas guru dalam memberikan pengajaran terhadap siswa untuk membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip Matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi, sehingga dapat meningkatkan kompetensi dasar dan kemampuan siswa.
2.1.4 Indikator Pembelajaran Matematika  (دعائم التعليم الرياضية)  
Indikator pembelajaran Matematika semester ganjil siswa kelas IX SMPIT Daarul ‘Ilmi Bandar Lampung, yaitu:
1. Kemampuan yang berkaitan dengan matematika dapat digunakan dalam  memecahkan masalah matematika, pelajaran lain, ataupun masalah yang barkaitan dengan kehidupan nyata.
                 2. Kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi.
3. Kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang       dapat dialih gunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah.

2.2  Pengertian Bahasa Arab (تعريف اللغة العربية)
A.           Bahasa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Bahasa” diartikan :
1.      Sistem lambang bunyi, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
2.       Percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun: baik budinya.


Menurut Ibnu Mandzur dalam Lisan Al- Arab ,mendefinisikan dengan :
انها أصوات يعبر بها كل قوم عن أغرضهم

“Bahasa adalah berbagai bunyi yang digunakan masyarakat untuk    mengungkapkan atau tujuan mereka”(lisanul ‘Arab,15:250)

Definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986 : 2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.

B.       Arab

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), kata “Arab” diartikan:
1.  Nama Bangsa di Jazirah Arab dan Timur Tengah;
2. Bahasa Semit yg digunakan Bangsa Arab (Saudi Arabia, Suriah,                Yordania, Irak, Mesir, dsb);
Kata Arab (‘ain, ra, dan ba) artinya lurus,  jelas, dan tepat. Pengertian ini dapat kita rujuk kepada ayat al-Quran. Misalnya dalam Surah Az-Zumar : 28
$ºR#uäöè%                                       $ŠÎ/ttã uŽöxî ÏŒ 8luqÏã öNßg¯=yè©9 tbqà)­Gtƒ
Artinya: “Quran yang “’Arab” yang tidak ada kebengkokan di dalamnya supaya mereka bertaqwa”( Q. S. Az-Zumar, 39: 28).

Kemudian dengan ayat 37 Surah Ar-Ra’d
y7Ï9ºxx.ur çm»oYø9tRr& $¸Jõ3ãm $wŠÎ/{tã 4 ÈûÈõs9ur |M÷èt7¨?$# Nèduä!#uq÷dr& $tBy÷èt/ x8uä!%y` z`ÏB ÉOù=Ïèø9$# $tB y7s9 z`ÏB «!$# `ÏB <cÍ<ur Ÿwur 5X#ur

Artinya :“Dan demikianlah, Kami telah menurunkan al-Quran itu sebagai hukum (peraturan) yang ‘arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (Q. S. ar-Ra’d, 13: 37).

C.       Bahasa Arab
Menurut syaikh Mustafa al-Gulayayniy:
اللغة العربية هي الكلمات التى يعبر بها العرب عن أغراضهم
“Bahasa Arab adalah kalimat yang di pergunakan bangsa Arab dalam mengutarakan maksud atau tujuan mereka”.

Berbicara tentang bahasa Arab yang merupakan bahasa diturunkannya Al-Qur’an.
Hal ini ditunjukan dalam firman Allah SWT :
$¯RÎ)                           çm»oYø9tRr& $ºRºuäöè% $wŠÎ/ttã öNä3¯=yè©9 šcqè=É)÷ès?
Artinya : “Sesungguhnya kami telah menurunkan Quran dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf 12: 2)

Dari ayat diatas dapat difahami bahwa Allah telah menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab, agar kita semua bisa memahami dan mudah mempelajari kandungan Al-Qur’an. Pada lafadz “ta’qiluun” mempunyai arti “memahami”, berarti manusia jika ingin memahami sesuatu pasti membutuhkan akal dan pemikiran, dan mengajak  berfikir untuk memahami sesuatu tersebut, sama halnya dengan matematika yang istilah bahasa Arabnya adalah  Riadhiyah” tersebut meliki makna mengajak untuk berfikir akurat melalui analisis data dengan simbol simbol untuk mencapai tujuan yang dimaksut.
2.2.1        Pembagian Bahasa Arab  (تقسيم اللغة العربية)
Bahasa dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu bahasa alami dan bahasa buatan.
a.       Bahasa alami adalah bahasa sehari-hari yang bisa digunakan untuk menyatakan sesuatu yang tumbuh atas dasar pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa alami bisa dibagi menjadi bahasa isyarat dan bahasa biasa.
Bahasa isyarat dapat berlaku umum dapat pula berlaku khusus, bahasa isyarat yang berlaku umum terlihat seperti mengangguk yang mengandung makna setuju.
b.      Bahasa buatan disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan akal pikiran untuk maksud tertentu. Kata dalam bahasa buatan disebut “istilah” sedangkan arti yang di kandung “istilah” itu disebut “kosep”.

Sementara itu untuk bahasa Arab sendiri terbagi menjadi tiga yaitu bahasa Arab fushah, bahasa Arab ‘amiah, bahasa Arab jahiliah.
a.       Bahasa Arab fushah adalah bahasa Arab yang baik dan tersusun sesuai kaidah bahasa Arab dengan benar seperti yang ada dalam Al-Quran dan Hadist atau yang dipelajari didunia pendidikan pada umumnya .
b.      Bahasa Arab ‘amiah yaitu bahasa pasaran yang sering di gunakan oleh orang-orang arab pada umumnya berdasarkan kabilah, suku, atau ras tertentu. Layaknya penduduk penduduk Indonesia seperti bahasa Jawa, Sunda, Lampung, dll.
c.       Bahasa Arab jahiliah yaitu bahasa Arab yang sering di pergunakan oleh para penyair Arab untuk menulis syair- syair Arab.

Tabel 2.2.1 Tabel contoh bahasa Arab fushah,‘amiah dan jahiliah
Bahasa Arab fushah
كيف حالك ؟
Bagaimana kabarmu?
ماذا تريد؟
Apa yang kamu inginkan?
Bahasa Arab ‘amiah
استبغى انت؟
Apa yang kamu inginkan?
فين تبغى تروح؟
Mau pergi kemana?
Bahasa Arab jahiliah
سئمت تكالفالحياة ومن يعش -  ثمانين حولا لاأبالك يسأم
Aku telah bosan atas beban-beban hidup, dan lebih membosankan lagi bagi seseorang yang hidup selama 80 tahun tanpa seorang ayah


2.2.2 Pembelajaran Bahasa Arab  (تعليم اللغة العربية)
Dalam pembelajaran bahasa Arab kita harus mengetahui problematikanya, karena bahasa Arab yang dipelajari bukanlah bahasa ibu, tetapi sebagai bahasa asing. Yang dimaksud dengan bahasa ibu adalah bahasa yang dipakai waktu seseorang mulai belajar berbicara, seperti bahasa-bahasa daerah bagi orang Indonesia atau bahasa Indonesia. Bahasa Arab juga bukan bahasa kedua seperti bahasa Inggris bagi orang Malayasia.
Berikut uraian beberapa problematika linguistik dalam pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing :
1.             Tata Bunyi
Ditinjau dari tata bunyi, banyak perbedaan yang perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran bahasa Arab, dalam arti bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Pengertian bunyi disini bukanlah huruf, tetapi huruf itu memamg melambangkan bunyi. Misalnya; dalam bahasa Arab tidak ada bunyi “P, G, dan NG”, sehingga orang Arab tidak dapat mengucapkan bunyi “P” tetapi berubah menjadi “B”, sebagaimana contoh dalam tabel berikut:
Tabel 2.2  Cara ejaan bahasa Arab
Penulisan Indonesia
Penulisan Arab
translit
Ket.
Lampung
لامبونج
Lambunj
P menjadi B
Palembang
بالمبانج
Balimbanj
P menjadi B
2.        Kosa Kata
Dalam bahasa Arab banyak dari segi sharaf (morfologi) yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Ini tentu menjadi masalah bagi orang yang belajar bahasa Arab, selain itu juga ada perubahan-perubahan bentuk fi’il, isim fa’il, isim maf’ul, bentuk mufrad, mutsanna, dan jama’. Namun demikian ada faktor yang menguntungkan para pelajar bahasa Arab di Indonesia dari segi kosa kata, karena sudah begitu banyak kata-kata Arab yang masuk kosa kata bahasa Indonesia atau bahkan bahasa Daerah, seperti kata “Ba’da, musyawarah, majlis, mushalla, dan sebagainya. Hanya saja terkadang ada pergeseran makna atau perubahan bunyi dan pengucapannya.
3.        Tata Kalimat
Problema mengenai tata kalimat yang terpenting adalah mengenai i’rab, yaitu yang dalam bahasa Arab disebut ilmu nahwu yakni ilmu menyusun kalimat. Pemahaman tentang i’rab sangatlah penting karena merupakan pemahaman yang benar. Sedangkan tanda i’rab akan membantu kita untuk membaca dan memahami kalimat dengan benar.  Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Arab mempunyai dua bentuk kalimat; jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.
4.        Tulisan
Tulisan Arab mempunyai ciri dan bentuk tersendiri. Kalau tulisan latin ditulis dari kiri ke kanan,  sedangkan tulisan Arab ditulis dari kanan ke kiri. Ini merupakan masalah tersendiri bagi pembelajaran bahasa Arab. Huruf-huruf Arab berubah-ubah menurut letaknya dalam kata, yakni diawal, ditengah, diakhir, dan berdiri sendiri. Hal ini akan menimbulkan perbedaan dalam ungkapan, istilah-istilah dan nama-nama benda.

2.2.3        Indikator Pembelajaran Bahasa Arab   (عوامل التعليم اللغة العربية)
Indikator pembelajaran bahasa Arab semester ganjil siswa kelas IX SMPIT Daarul ‘Ilmi Bandar Lampung, yaitu:
a.       Melafalkan kosa kata dan kalimat dengan baik dan benar
b.      Mengucapkan mufradat dengan tepat dalam berbagai kalimat
c.       Mendemonstrasikan materi hiwar dengan tepat
d.      Membedakan jenis mudzakar dan muanats dalam berbagi kalimat

2.3 Kerangka Pemikiran ( الفكرية هيكل)
Kemampuan berbahasa memungkinkan manusia untuk terus menerus memikirkan sesuatu yang dari pemikirannya itu dapat melahirkan ilmu. Bahasa disebut sebagai sarana berfikir ilmiah karena memiliki peranan yang amat luas. Ia menjadi sarana komunikasi dan sekaligus simbolik.

Adapun matematika merupakan penyampaian makna melalui simbol atau lambang. Matematika mengembangkan bahasa numeric (yang berkaitan dengan angka) yang menafikan unsur emosi, kabur dan majemuk seperti yang terdapat dalam bahasa. Melalui unsur ini, manusia dapat melakukan pengukuran secara kuantitatif yang ini tidak diperoleh dalam bahasa yang selalu memberi kemungkinan menggunakan perasaan yang bersifat kualitatif (mutu). Matematika  adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,  jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Sementara Reys, dkk. (1984) mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pendapat para ahli, maka disimpulkan bahwa ciri yang sangat penting dalam matematika adalah disiplin berpikir yang didasarkan pada berpikir logis, konsisten, inovatif dan kreatif. Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Matematika memberikan kemudahan kepada kita melalui pemberian simbol akan makna sesuatu, sehingga apa yang sulit menjadi mudah dipahami.

Matematika merupakan penyampaian makna melalui simbol atau lambang dari pernyataan yang ingin kita sampaikan, misalnya kita akan mengatakan “dua kali lebih besar”, bunyi kalimat ini dalam matematika menjadi sebuah simbol yang berbentuk “2x >”. Sedangkan bahasa merupakan lambang dimana rangkaian bunyi ini membentuk suatu arti tertentu yang ingin kita sampaikan, umpamanya saja gunung atau seekor burung merpati, perkataan gunung atau burung merpati sebenarnya merupakan lambang yang kita berikan kepada dua objek tersebut, bagi kita obyek tersebut kita lambangkan dengan bunyi “gunung” dalam bahasa Indonesia, sedangkan bahasa lain dilambangkan “mountain” dalam bahasa Inggris dan dilambangkan “jabal” dalam bahasa Arab. Contoh lain misal tinggi gunung itu 3000 meter di atas permukaan laut, dalam bahasa Inggris “the hight of mountain is 3000m above sea level”, dan dalam bahasa Arab “Al jabalu a’la minal bahri stalastatu alfin mitran”, dalam simbol matematika  tersebut dapat dituliskan, t = tinggi gunung di atas permukaan laut maka t = 3000m.

Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,  jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi.
2.4  HIPOTESIS        (التحليل)
2.4.1 Hipotesis Umum (التحليل العام)

Berdasarkan hasil dari rumusan masalah di atas, maka penulis memberi sebuah hipotesis sebagai jawaban yang bersifat sementara sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan prestasi mata pelajaran matematika terhadap mata pelajaran bahasa Arab kelas IX SMP IT Darul ‘Ilmi.
2. Seberapa besar hubungan antara mata pelajaran matematika dengan mata pelajaran bahasa Arab kelas IX SMP IT Daarul ‘Ilmi.




2.4.2 Hipotesis Penelitian (التحليل التفذي)
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan analisa Statistik, maka hipotesis umum dijabarkan menjadi hipotesis nol ( ) dan hipotesis alternatif ( )
 : Tidak ada hubungan / pengaruh antara mata pelajaran matematika dengan mata pelajaran bahasa Arab kelas IX
 : Ada hubungan / pengaruh antara mata pelajaran matematika dan mata          pelajaran bahasa Arab kelas IX

1 comment: