welcome

WELCOME TO PARA PENCARI ILMU.SITUS INI BERISI TENTANG; ILMU PENGETAHUAN, MAKALAH ILMIAH, ILMU TAJWID, KEISLAMAN, DLL.

Thursday, October 13, 2016

MENZALIMI ANAK TANPA SADAR

MENZALIMI ANAK TANPA SADAR

Biasanya, orang yang hendak menikah hanya memikirkan satu sampai tiga langkah kedepan. perencanaan tersebut berkisar pada memilih siapa calon pendamping, kapan dilaksanakan akad nikah, dan dimana akan menetap. Padahal, sebenarnya ada langkah berikutnya yang sangat penting, bahkan merupakan tujuan utama dari pernikahan, tapi ternyata tidak terencana dengan baik. langkah yang di maksud adalah bagaimana menyiapkan generasi yang shalih dikemudian hari.

Orang tua menempati posisi sentral dalam mendidik anak. Pada awal kehidupan, anak terlahir suci. Dalam kondisi lemah fisik, mental serta daya pikirnya, anak hanya bertindak pasif menerima apapun yang diajarkan kedua orang tuanya. Rosulullah bersabda: 

"Setiap banyi yang dilahirkan pastilah terlahir dalam keadaan fitrah (bartauhid). Ibu bapaknyalah yang menjadikan iya yahudi, nasrani, atau majusi. Sebagaimana seekor ternak yang melahirkan anaknya, apakah kalian mendapatinya cacat?" (HR Bukhori dan Muslim).

 Banyak orang tua yang tidak sadar bahwa mereka menzalimi anak anak mereka karna keterbatasan waktu, pendidikan dan lain sebaginya, oleh karena itu artikel kali ini ingin mengungkap beberapa hal yang berkaitan dengan kesalah-kesalahan yang sering terjadi dalam mendidik anak, sehingga kita sebagai orang tua tidak lagi salah mendidik anak-anak kita, dan tidak juga sebgai orang tua yang menzalimi anaknya. 

Berikut kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam mendidik anak:

1. Tidak faham agama
Dengan ketidak fahaman orang tua terhadap agama, maka berdampak kepada anak-anak yang dilahirkannya. Orang tua yang tidak faham agama besar kemungkinan cara mendidik anaknya tidak dilandasi syariat agama yangbaik, sehingga mengakibatkan anak kurang faham terhadap agamanya sendiri. 

Dampak ketidak fahaman agama orang tua terhadap anak:
A. Menjadi pribadi yang tidak bermutu
B. Menjadi pribadi yang jauh dari agama
C. tidak mengetahui kriteria pasangan yang baik
D. membina keluarga tanpa ikatan pernikahan

2. Menolak kehadiran anak 
Banyak orang tua yang, secara sadar atau tidak sadar, menolak kehadiran anak dalam keluarganya. Alasanya beragam. Salah satunya adalah anggapan bahwa anak adalah beban dalam keluarga. terlebih bagi keluarga yang berawal dari sebuah "kecelakaan" .
pastilah kelahiran anak akan dirasakannya sebagai sebuah musibah . Bentuk penolakn anakpun berbeda-beda, mulai tidak mempersiapkan kehamilan dengan baik sampai memberi nama yang buruk pada anak.

3. Tidak sayang anak
Fase pertama kelahiran merupakan fase yang menentukan dalam perkembangan anak. anak yang di besarkan dangan kasih sayang akan tumbuh menjadi anak yang penuh cinta kasih dan ketentraman. Minimnya kasih sayang ayah atau ibu atau keduanya sama-sama menimbulkan efek yang buruk bagi perkembanganjiwa anak. Orang tua terkadang mengabaikan fase ini dalam beragam bentuknya.

STOP !!!
Jangan biasakan anak dengan beberapa hal berikut:
  • Sikap. Sikap anak yang tidak menunjukkan kepribadian muslim, seperti tidak sopan terhadap orang tua, tidak menyanyangi antar anggota keluarga, malas, mudah marah, dan tidak menghargai orang lain.
  • Prilaku. Anakmempunyai keterbatasan dalam berkomunikasi. Apa yang dirasakan anak biasanya akan dikomunikasikan melalui prilaku yang harus dihindari antara lain: Melawan orang tua, suka merusak, suka menyakiti orang atau binatang, merusak tanaman dan mainan, suka memalak, dan suka berkelahi.
  • Pola Pikir. Pikiran memang tidak nampak oleh orang lain. Namun, terkadang suatu prilaku akan mencerminkan apa yang mereka pikirkan. Misalnya anak yang suka merusak tanaman atau mainan, mungkin orang tua perlu menanyakanlebih lanjut alasan prilaku sang anak. Siapa tau anak merasa minder sehingga pola pikirnya ingin selalu menyakiti pihak lain sebagai bentuk kopensasinya.
  • Pekerjaan. Bagi anak yang telah remaja atau dewasa, biasanya mulai tampak minatnya dalam bidang tertentu. Dalam memilih suatu pekerjaan, hendaknya orang tuamenjadi pengarah mana yang halal dan mana yang haram. misalnya anak yang pintar akademis jangan dibiarkan menjadi joki tes masuk sekolah atau perguruan tinggi negri. Ini merupakan pekerjaan yang haram. terkadang remaja hanya memikirkan hasil yang tinggi tanpa mempertimbangkan risiko dan kehalalan suatu pekejaan.
Trimakasih telah mengunjungi situs tholabulilmi, semoga artikel ini bisa menjadi bahan rujukan, dan pemahaman kita tentang mendidik anak atau mengarahkan anak kedalam hal yang lebih baik lagi. amiin.

Sumber : buku menzalimi anak tanpa sadar 12 kesalahan dalam mendidik anak yang sering trjadi karya nurul chomaria


No comments:

Post a Comment